-
Hery Rosadi Harman -
Digital
mindset atau pola pikir digital menjadi bahasan menarik malam ini. Seorang guru
muda yang cantik dan cerdas bernama Noralia Purwa Yunita, M.Pd yang biasa
dipanggil Bu Nora berhasil menaklukan
tantangan Prof. Richardus Eko Indrajit untuk menulis sebuah buku dalam waktu
seminggu. Ini adalah buku pertamanya hasil kolaborasi dengan prof. Eko yang
berhasil diterbitkan oleh penerbit Andi sebagai penerbit mayor.
Bu
Guru mata pelajaran IPA dan Prakarya di SMPN 8 Semarang ini termasuk beruntung. Keberuntungan yang pertama
dapat berkolaborasi dengan prof. Eko yang sudah terkenal namanya dan banyak
karyanya serta keberuntungan yang kedua tema yang diambil sesuai trend
sekarang. Keberuntungan lainnya tentu saja sebagai penulis pemula memiliki kesempatan karyanya langsung diterbitkan oleh penerbit mayor.
Berikut kita intip daftar isi buku digital midset sebagai berikut :
Buku
ini berisi tentang pola pikir digital dan penerapan digital mindset di berbagai
bidang kehidupan, pembelajaran digital, aplikasi yang mendukung untuk
pembelajaran digital, apa saja yang harus disiapkan untuk melakukan
pembelajaran digital, serta dilengkapi pula contoh RPP untuk pembelajaran
digital. Sangat cocok sebagai bahan bacaan bapak ibu guru di situasi PJJ
seperti sekarang.
Masa pandemi corona yang sudah berlangsung selama 6 bulan ini rupanya membawa berkah bagi Bu Nora. Semangat menulis yang pernah ditekuni semasa kuliah luntur setelah bekerja dan berkeluarga. Mungkin karena susah mengatur waktu, jadi tidak menyempatkan diri untuk kembali berkarya. Namun, ketika Bu Nora pindah unit kerja, ada satu teman kerja yang memantik semangat untuk berkarya lagi. Puncaknya saat pandemi datang. Karena pandemi Bu Nora kenal dengan grup belajar menulis om Jay dkk. Berawal dari sinilah Bu Nora dapat berkarya lagi. Berikut karya Bu Nora yang dihasilkan selama masa pandemi selain buku Digital Mindset yang fenomenal itu. Sebuah karya opini yang dipublikasikan di Suara Media Guru dapat dilihat di : http://suaraguruonline.com/pembelajaran-daring-sebagai-solusi/. Kemudian karya kedua berhasil terbit di majalah Geliat Gemilang Bandung yang berjudul “Aplikasi Baru untuk Mengajar Online”
Selain buku Digital Mindset masih ada satu buku lagi yang sekarang sedang dalam tahap proses terbit yang merupakan hasil resume ketika Bu Nora mengikuti kelas menulis Om Jay gelombang 8. Buku ini berisi hasil resume pelatihan menulis dari pertemuan pertama hingga terakhir. Untuk isinya, ada beberapa yang ditambah dengan referensi lain di luar materi dari narasumber dan ada pula materi yang tidak dimasukkan kedalam bukunya karena tidak sesuai dengan outline resume yang telah disusun sebelumnya yang berpatokan 2W+1H yaitu what, why dan how.
Masa pandemi corona yang sudah berlangsung selama 6 bulan ini rupanya membawa berkah bagi Bu Nora. Semangat menulis yang pernah ditekuni semasa kuliah luntur setelah bekerja dan berkeluarga. Mungkin karena susah mengatur waktu, jadi tidak menyempatkan diri untuk kembali berkarya. Namun, ketika Bu Nora pindah unit kerja, ada satu teman kerja yang memantik semangat untuk berkarya lagi. Puncaknya saat pandemi datang. Karena pandemi Bu Nora kenal dengan grup belajar menulis om Jay dkk. Berawal dari sinilah Bu Nora dapat berkarya lagi. Berikut karya Bu Nora yang dihasilkan selama masa pandemi selain buku Digital Mindset yang fenomenal itu. Sebuah karya opini yang dipublikasikan di Suara Media Guru dapat dilihat di : http://suaraguruonline.com/pembelajaran-daring-sebagai-solusi/. Kemudian karya kedua berhasil terbit di majalah Geliat Gemilang Bandung yang berjudul “Aplikasi Baru untuk Mengajar Online”
Selain buku Digital Mindset masih ada satu buku lagi yang sekarang sedang dalam tahap proses terbit yang merupakan hasil resume ketika Bu Nora mengikuti kelas menulis Om Jay gelombang 8. Buku ini berisi hasil resume pelatihan menulis dari pertemuan pertama hingga terakhir. Untuk isinya, ada beberapa yang ditambah dengan referensi lain di luar materi dari narasumber dan ada pula materi yang tidak dimasukkan kedalam bukunya karena tidak sesuai dengan outline resume yang telah disusun sebelumnya yang berpatokan 2W+1H yaitu what, why dan how.
Dari
grup menulis ini Bu Nora juga mendapat apresiasi dari penerbit Andi
sebagai tulisan yang menginspirasi dan mendapat hadiah juga. Kita dapat membaca
tulisannya tersebut di yaitu : https://noraliapurwa.blogspot.com/search?q=jurus+4+R+mencatatkan+sejarah
Sebagai
penulis pemula Bu Nora sangat produktif. Rupanya keterampilan menulis bukan hal
yang asing baginya sebab Bu Nora mulai kenal dunia menulis semenjak kuliah
S1. Waktu itu diajak untuk ikut serta lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi
oleh kakak kelasnya. Awalnya ragu, tapi penasaran juga. Akhirnya ikut lomba
juga. Waktu itu belum ada pengalaman sama sekali tentang menulis. Hanya modal
nekat dan otodidak.tapi Alhamdulillah, membuahkan prestasi mendapatkan juara 3
tingkat provinsi lewat karyanya yaitu Biskuit Pena "Petai Cina"untuk
Meningkatkan Gizi Anak Penderita Cacingan
(https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/04/biskuit-pena-petai-cina-untuk.html?m=1).
Karya kedua mendulang berkah dari sampah dapat dilihat di https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/04/mendulang-berkah-dari-sampah.html?m=1.
Sedangkan karya ketiga Bisnis “Brownies Binang” sebagai upaya diversifikasi
pangan dapat dilihat di https://noraliapurwa.blogspot.com/search?q=Brownies+binang&m=1.
Setelah
mendapat juara itu, akhirnya ketagihan menulis dan ikut lomba. Belajar hanya
dengan kakak kelas dan dosen pembimbing. Beberapa kali ikut lomba, beberapa
kali juga juara. Dari hadiah juara itu, Bu Nora dapat menyelesaikan kuliah S1
dan S2 secara gratis, alias tanpa biaya karena biaya sudah tercover dengan uang
hadiah juara.
Luar
biasa prestasi yang sudah ditorehkan oleh Bu Nora. Masih muda namun sarat
dengan prestasi. Bu Nora juga tidak pelit untuk membagikan tips kesuksesannya
yang membawa berkah baginya. Saya singkat tipsnya untuk memudahkan mengingat dengan jurus KaTaCaDiTu sebagai berikut :
1. Ambil kesempatan
yang ada ( Jurus Ka)
Ketika
Bu Nora melihat ada kesempatan dan juga mempunyai tulisan dengan tema
yang dimaksud, langsung saja mengirimkan tulisan tersebut. Buku pertama
berjudul digital mindset juga sama,ketika itu prof Eko yang menjadi narasumber
di gelombang 8 memberikan tantangan kepada peserta untuk berkolaborasi dengan
beliau untuk menulis buku dalam seminggu. Tema sudah ditentukan beliau yaitu
mengambil sebuah judul dari kanal YouTube beliau
Dengan
modal nekat dan penasaran, setelah kulwap selesai, Bu Nora japri beliau dengan
menyatakan bersedia untuk dapat menulis buku dalam waktu seminggu. Waktu itu Bu Nora
memilih judul Digital Mindset karena sesuai dengan kondisi kita sekarang yang
harus mengurangi bersentuhan dan kerumunan
Untuk
target ini kita sesuaikan dengan outline yang telah kita buat. Tentunya outline
harus selaras dengan tema yang diambil. Misal di outline kita ada 5 bab, kita
buat target kapan 5 bab itu harus selesai. Misalkan 5 bulan selesai 5 bab,
berarti wajib 1 bulan selesai 1 bab
3. Catat referensi ( Jurus Ca )
Setelah
kita memiliki outline dan target, selanjutnya mencari referensi sesuai dengan
outline yang ada
Referensi
yang saya gunakan untuk buku digital mindset adalah jurnal ilmiah baik itu
nasional dan internasional, buku, dan beberapa modul dari Kemdikbud. Jadi
referensi boleh secara online maupun offline. Usahakan referensi terkini dan
teraktual
4. Disiplin waktu ( Jurus Di )
Nah
ini yang biasanya sangat susah dilakukan. Terkadang outline sudah bagus, target
sudah ada, referensi sudah lengkap, tapi dalam perjalanan, kadang rasa jenuh
dan malas itu datang. Akhirnya berhenti menulis. Ini adalah penyakit Bu Nora
sendiri yang sering mengalaminya. Untuk solusinya, kita dapat
menentukan waktu tersendiri untuk menulis. Waktu tersebut bebas yang penting
waktu ternyaman untuk.kita berkarya. Biasanya Bu Nora menulis diatas jam 9
setelah anak2 tidur. Jadi tidak mengambil waktu dengan keluarga. Karena
prinsipnya menulis itu hobi. Hobi harus dilakukan dengan senang. Saya senang,
keluarga juga senang. Bu Nora biasanya meliburkan diri menulis 2 hari, yaitu
Minggu malam dan Rabu malam. Kenapa? Karena di kedua waktu itu Bu Nora fokuskan
untuk membuat konten channel YouTube. Ada skala prioritas
dalam pembagian waktu. Pembagian waktu ini perlu dilakukan sebab Bu Nora
tipikal orang yang tidak suka melakukan hal yang sama berulang-ulang sehingga
jika terus menjadwalkan untuk menulis khawatirnya bosan. Jadi Bu Nora selingi
dengan membuat media pembelajaran untuk channel YouTubenya. Biasanya ketika
membuat media itu sambil melihat-lihat tayangan YouTube lainnya seperti drama
Korea kesukaan ibunya sampai rasa jenuh yang dirasakannya hilang.
5. Yaitu
tulis ( Jurus Tu )
Setelah
semuanya, proses terakhir yaitu menuliskan isi buku kita sesuai outline yang
ada. Pada saat menulis buku ini, jangan terlalu terpaku buku kita harus terbit
di penerbit mayor. Jika seperti itu, takutnya nanti kita kecewa jika hasil
tidak sesuai harapan. Nikmati saja alurnya, masalah penerbitan akan mengikuti.
Bu Nora membagikan juga tips membukukan hasil resume pelatihan menulisnya. (https://noraliapurwa.blogspot.com/search?q=tips+membukukan+hasil+resume)
Bagi Bu Nora menulis adalah cara untuk bisa hidup lebih lama sebab ada ungkapan yang sangat disukainya yaitu menulislah karena dengan menulis dan berkarya adalah caramu untuk hidup 1000 tahun bahkan beribu-ribu tahun lagi. Tunggu apa lagi? Mari kita menulis dan menghasilkan karya yang akan dikenang abadi selama-lamanya.
Terimakasih atas resume bagusnya. 😊
BalasHapusAlhamdulillah atas apresiasinya. Terima kasih sudah berbagi ilmu dan pengalaman. Sukses selalu...
HapusKeren. Super cepat selesai nulis resumenya. Mantaaab bu Lilis.
BalasHapusHihi Bu Hayati bisa saja. Masih ada yang paling cepat mengirim semalam. Terima kasih sudah berkunjung ya...
Hapushebat bu lilis, lanjut
BalasHapusAlhamdulillah... Saya seorang yang fakir ilmu, pak.. Terima kasih sudah berkunjung... salam literasi...
HapusBerbakat banget Bun, sukses
BalasHapusBakat ku butuh Bu Imas hehe... Makasih ya sudah setia mampir ke sini
HapusSepertinya darah menulis dari para narasumber hebat sudah mengalir ke Ibu Lilis nih...
BalasHapusSemangat Bu...
Hihi... Bisa saja pak Indra... Namun tetap saya tidak akan bisa sekeren bapak... Semangat juga pak...
Hapushebat bu
BalasHapusAlhamdulillah... Terima kasih pak...
HapusBunda keren
BalasHapusAlhamdulillah... Terima kasih
HapusMantap bu, tulisannya
BalasHapusMenginspirasi tuk saya membuat resume berikut yang lebih lengkap🙏
Terima kasih pak... Semangat berkarya...
Hapus"Ka-Ta-Ca-Di-Tu" singkatanya keren.
BalasHapusPokoknya, tulisan Bu Lilis mah berisi "katacaditu" (Kata-katanya tertata cantik, tulisannya selalu ditunggu)
Hihi... Alhamdulillah... Matur nuwun sanget pakde Anto...
HapusAlhamdulillah bisa silaturahmi di sini, lanjutkan teh Lilis, saya yakin penjenengan punya passion di sini.
BalasHapusAamiin... Insya Alloh... Makasih sdh berkunjung pakde Parno...🙏
Hapus